Cari Blog Ini

Minggu, 04 April 2010

karaoke


Tuesday, February 11, 2009 6.13am

Selesai kuliah, Gue, Oky, Angga, Gian dan satu orang cewe yang tak lain temen gue sendiri Melissa (Mey) makan baso di tepian jalan di pusat kota yang sangat terkenal, Dago. Kita duduk berlima di bawah sebuah terpal biru dan menikmati semangkok baso seharga enam ribu rupiah. Selesai menyantap baso gue nyeletuk “kagok atuh udah gini mah, langsung aja karaoke-an” tanpa mikir panjang temen-temen pada setuju. 
 
Dua jam kita karaoke-an. Rihanna-take a bow menjadi lagu pembuka. Ya, mey lah yang pertama mengeluarkan suara merdunya. Mey memang berbakat dalam bernyanyi, tak salah kalo PSM (Paduan Suara Mahasiswa Unpad) merekrutnya. Tapi apa yang terjadi apabila mic berpindah tangan ke-empat jejaka yang kesetanan. Suasana yang tadinya cozy mendadak menjadi tidak nyaman, berisik & ugal-ugalan. Empat suara yang tidak mempunyai seni ini di gabung dalam satu ruangan dan mendendangkan lirik-lirik dari ST 12, The Sempakers (The Cangcuters), Peterpan, produser mana pun akan berpikir dua kali untuk mengontraknya rekaman….!!!!
Gue sebernarnya ngga tega liat raut wajah Mey waktu kita berempat nyanyi, raut wajahnya menandakan rasa kecewa & rasa penuh penyesalan. Mey, tampaknya tersiksa sekali dengan suara kami.
Mungkin sekarang Mey tahu alasan mengapa Gue, Oky, Angga belum mempunyai pacar sampai saat ini. Suara kami tak lebih bagus dari suara radio butut !
Gian, agak beruntung karena dia masih mempunyai pacar walau pacarnya kini sudah pulang kampung ke Batam. Tak ada yang tau mengapa pacarnya Gian pulang kampung?
Lagu terakhir di tutup dari lagu Sheila on 7 “sebuah kisah klasik untuk masa depan”. Kita semua sing along. Ya, hari itu adalah sebuah kisah klasik untuk masa depan. Cheers. Selengkapnya...